Tarian adat suku Biak

Masyarakat Biak masih memiliki kebudayaan kuno yang berkisar pada kepercayaan animisme bahkan kepercayaan tersebut lebih ditonjolkan melalui upacara ritual yang lebih dikenal dengan WOR. Kata Wor sudah berarti lagu dan tari tradisional. Semua anak yang terkena wabah penyakit dianggap bernasib malang sehingga harus diadakan upacara adat. Wor dapat mengekspresikan semua aspek kehidupan orang Biak, seperti halnya upacara tradisional para leluhur berupa ukiran kayu, dan lebih khusus pada motif atribut yang digunakan mereka pada saat menyanyi dan menari; berupa motif pada pakaian. Semua barang yang digunakan untuk upacara adat dapat disakralkan atau dikeramatkan.

Beberapa upacara tradisional orang Biak antara lain :

  • Upacara Gunting Rambut/cukur (Wor Kapapnik),
  • Upacara Memberi/mengenakan Pakaian (Wor Famarmar),
  • Upacara Perkawinan (Wor Yakyaker Farbakbuk), dan lain-lain.

Seluruh upacara diiringi dengan lagu dan tari bahkan merupakan sumbangan atau pendewaan kepada roh-roh para leluhur.

Pekuburan Tua Padwa

Tempat di mana dapat dilihat tengkorak dan tulang belulang dari leluhur suku Biak yang mendiami kampung Padwa yang teratur rapih di dalam goa batu/tebing karang. Lokasi ini dapat ditempuh dengan kendaraan darat selama kurang lebih 20 menit.

 

Tari Yosim Pancar

Tarian persahabatan Biak Numfor dikenal dengan nama Yosim Pancar. Pertunjukkan yang diadakan lebih dari satu orang denga gerakan dasar yang pebnuh semangat, dinamik dan menarik, seperti Pancar gas, Gale-gale, Jef, Pacul Tiga, Seka dan lain-lain.

Wor Barapen

Upacara Barapen adalah sebuah upacara yang dilaksanakan oleh para pemuda (Kabor – Insos) sebagai peringatan ketika mereka mulai memasuki usia remaja. Setelah upacara selesai ribuan batu disusun dan dibakar sampai batu tersebut menjadi bara. Batu yang masih membara disebar, sementara itu pemimpin keagamaan mempersiapkan dirinya dengan melumuri kakinya dengan cairan khusus sambil mengucapkan mantra. Ketika sang pemimpin upacara sudah siap, dia kemudian berjalan di atas batu yang masih panas membara

 

Festival Pesta Pernikahan Tradisional

Suku-suku di Biak sering sekali mengadakan upacara Munara Yakyaker Purbakbuk, yaitu sebuah upacara mengantar pengantin perempuan ke rumah pengantin laki-laki. Yakyaker artinya membiarkan seorang pengantin wanita pergi ke kediaman pengantin pria.

 

 

One Response

  1. Mr WordPress Says:

    Hi, this is a comment.
    To delete a comment, just log in and view the post's comments. There you will have the option to edit or delete them.

Leave a Comment





Please note: Comment moderation is enabled and may delay your comment. There is no need to resubmit your comment.


Free Web Hosting